Mujtahid*
DEWASA ini, hubungan internasional (HI) sebagai disiplin ilmu sedang mengalami perkembangan cukup pesat. Perkembangan tersebut dapat dilihat dari beberapa Perguruan Tinggi ternama di Indonesia, menempatkan HI sebagai salah satu pilihan disiplin ilmu yang sangat diminati masyarakat.
Pasca Perang Dunia II, melalui lembaga internasional Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), mendorong adanya kesadaran bersama untuk menciptakan perdamaian dunia. Sekalipun dalam tataran praksisnya masih sering terlihat kecurigaan antar kawasan, khususnya Blok Barat dan Blok Timur.
Seiring dengan tingkat kemajuan bangsa-bangsa di dunia, posisi HI semakin dibutuhkan kalangan ahli politik dan pemimpin negara. Sebab, kemajuan bangsa selain dapat membawa ekses positif juga timbul efek negatif dalam hal hubungan. Tak jarang muncul sebuah sikap rasa kecurigaan antar negara. Inilah bagian yang menjadikan HI kini semakin banyak dipelajari guna melihat dari dekat apa dan bagaimana yang seharus terjadi antar bangsa.
Dari awal sejarahnya, terutama sebelum perang dunia I, bahasan HI pada umumnya terbatas pada sejarah diplomasi, hukum internasional, dan ekonomi internasional. Kemudian sejak tahun 1930-an ada semacam perubahan mengenai politik internasional, geografi politik, dan opini publik mulai banyak mendapat perhatian. Di Amerika Serikat beberapa universitas mulai menyusun kurikulum dan kadang-kadang memberikan gelar kesarjanaan yang tinggi dalam bidang hubungan internasional. Hal yang sama juga di Inggris, dan beberapa negara maju lainnya.
Selepas perang dunia II dan pembentukan persarikatan bangsa-bangsa (PBB) telah memberikan dorongan baru kepada ilmu pengetahuan ini, bahkan telah menyebabkan timbulnya gagasan pemerintahan dunia (world goverment), sejarah juga membuktikan tahun 1940-an dunia mengalami Perang Dingin antara Blok Barat dan Blok Timur.
Hal itu dapat dibuktikan dengan menjamurnya Program Studi atau jurusan HI diberbagai universitas luar dan dalam negeri. Di Indonesia juga kini berkembang pesat, baik perguruan tinggi negeri (PTN) maupun swasta (PTS).
Sebagai dasar memahami teori hubungan internasional, terlebih dahulu mengkaji politik luar negeri sebagai kebijakan suatu negara terhadap negara lain dalam mencapai kepentingan tertentu. Hal ini misalnya mengenai ekonomi-politik internasional yang menjadi kajian dalam studi hubungan internasional. Sebagai akibat berkembangnya berbagai persoalan dalam sistem internasional, maka studi ini mempelajari hubungan ekonomi internasional dengan politik internasional menjadi sangat penting dipelajari.
Hubungan internasional pasca perang dingin, mengangkat tema-tema tentang persoalan ekonomi, pembangunan, lingkungan, hak asasi manusia, demokratisasi, konflik etnik, dan berbagai problem sosial lainnya.
Menghadapi persaingan antar negera saat ini dengan beragam isu-isu global, yang ditandai dengan semakin meningkatnya ketergantungan hubungan antarnegara tidak dapat dielakkan lagi. Tidak ada satu negara pun yang tidak tergantung pada negara lain. Dengan begitu, pengetahuan tentang hubungan internasional menjadi cukup penting bagi siapa saja, terutama orang yang memegang kebijakan tingkat tinggi di pemerintahan.
*) Mujtahid, Dosen UIN Maliki Malang
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar