Judul Buku : Kajian Dakwah Multiperspektif
Penulis : Asep Muhyiddin, dkk
Penerbit : Rosdakarya, Bandung
Cetakan : I (Pertama),
2014
Tebal : 336
halaman
Peresensi : Mujtahid *
DAKWAH adalah seruan atau ajakan
yang dilaksanakan para penda’i untuk mengajak dan ”mengilhami” semua orang agar
mereka senantiasa berbuat baik. Umumnya, pandangan tentang dakwah, masih dimaknai
sebatas kegiatan keagamaan (memuaskan dimensi spiritualitas), pengajian (syukuran,
peringatan hari besar Islam), dan siraman rohani yang hanya bermuara dakwah
bil lisan (ceramah) melalui mimbar, takshow, atau orasi bebas.
Padahal, dakwah era kontemporer saat ini tidak cukup
hanya dengan lisan (ceramah), melainkan harus dengan aksi nyata (bil hal)
dan media tulisan (bil kalam). Model dakwah yang menyentuh dan berdampak
positif akan membuat masyarakat lebih merasakan langsung ketimbang dengan
ceramah melalui mimbar-mimbar, walaupun hal itu penting.
Dakwah merupakan jalan penerang kehidupan
manusia. Para nabi dan rasul diutus untuk menjadi penerang (tanwir) yang
mengajak umatnya untuk berlomba-lomba berbuat kebaikan (fastabiqul khairat).
Secara historis, kesuksesan dakwah para nabi/rasul adalah karena pilihan format
dan tindakan dakwahnya yang sangat menyentuh dan adaptif terhadap kebutuhan umatnya.
Dakwah para nabi/rasul tidak mengambil jalan konfrontatif, apalagi menggunakan
cara-cara anarkhis. Strategi dakwah profetik (kenabian) selalu mengedepankan nilai-nilai
”keadaban” dan ”kemanusian” yang agung dan mulia.
Misi besar Islam yang diterjemahkan para nabi,
rasul serta para penda’i adalah membuat tatanan masyarakat menjadi cerdas, unggul
dan maju. Dakwah sebagai tugas mulia, memiliki makna penting yang luarbiasa
dalam membangun alam kesadaran intelektual dan perilaku sosial umat manusia
yang etis dan luhur.
Merespon cita-cita mendasar seperti hal di atas, Asep
Muhyiddin, dkk melalui buku ini, menghadirkan konstruksi teoritis dan praktis
mengemas model dakwah yang solutif. Para pegiat dakwah akan melihat fenomena sosial, membaca
realitas masyarakat serta mengaitkan isu-isu global dengan nilai-nilai Islam. Selain
berlandaskan teoritis dan praktis, karya ini juga menyuguhkan kajian akademik
bersumber pada riset-riset ilmiah tentang problem-problem kajian dakwah.
Misi
Dakwah: Edukasi Sosial
Dakwah dapat dimaknai sebagai proses edukasi
(pembelajaran) oleh pendidik (nabi/rasul, guru, mursyid) kepada semua
orang. Dakwah merupakan wahana untuk
mencerdaskan pikiran (otak), menumbuhkan-suburkan spiritual (jiwa/hati), serta
membekali ketrampilan (skill) kepada umat. Peran nyata yang diakibatkan oleh
kegiatan dakwah, yaitu melakukan misi edukasi sosial yang terus menerus
sepanjang zaman.
Dakwah era
kontemporer sekarang ini membutuhkan metode yang tepat sasaran dan efektif. Mengatasi
hal itu, kita perlu mengemas strategi dakwah dengan pendekatan multidimensional,
yakni melalui cara-cara adaptif-efektif yang relevan dengan kondisi dan situasi
masyarakat. Strategi dakwah yang melintas batas bidang kehidupan, seperti masalah
sosial, ekonomi, budaya, keagamaan, politik, pendidikan, pertanian, kelautan,
kesehatan dan seterusnya. Dakwah bil hal
akan semakin manjur dan efektif dalam membangun akselerasi tatanan kehidupan
sosial lebih baik.
Dakwah era kontemporer dapat dilakukan dengan bentuk
pendidikan dan latihan (diklat) yang hasilnya lebih kontributif dan nyata
(riil). Selain dakwah yang sifatnya monolog (ceramah), kiranya perlu dipikirkan
terobosan baru dengan aksi dan kreasi yang kompatibel dengan persoalan umat. Dakwah
adalah solusi mengentaskan persoalan (problem solving) umat, dan bukan malah
menambah beban umat. Dakwah menjadikan umat ”teredukasi” (tercerahkan, terpelajar)
yang dampaknya mereka mampu mengatasi problematika masing-masing.
Upaya hal tersebut memerlukan peran dakwah secara
kolektif, yaitu melalui organisasi masyarakat (ormas), terutama Ormas
Islam (Muhammadiyah, Al-Irsyad, Nahdlatul Ulama, Persis, Hidayatullah, dll)
sebagai pilihan utama untuk mencerdaskan dan membangun kualitas masyarakat
terpelajar. Gerakan dakwah perlu diubah dari bersifat monolog (seremonial),
menuju aksi (tindakan) nyata, misalnya memperbesar porsi dakwah dibidang
pendidikan, kesehatan, pertanian dan kelautan melalui pembinaan budidaya
tanaman dan perikanan, ekonomi melalui pelatihan usaha kecil dan menengah (UKM),
serta bentuk-bentuk usaha kreatif lainnya.
Dakwah masa depan diangankan menjadi kebutuhan edukatif umat dan sebagai
jalan solusi problem sosial keagamaan. Sebagai rujukan para juru dakwah, sumber
bacaan seperti ini diharapkan menjadi inspirasi dan bekal praktis untuk merespons
isu-isu strategis dakwah yang relevan dengan perkembangan zaman.
Gagasan para akademisi ini meneguhkan semangat akademik untuk terus
mematangkan dan mengembangkan konstruksi ilmu dakwah, baik secara metodologis
maupun ketegasan batasan dan wilayah kajiannya, termasuk menggambarkan ragam
problem dan tantangan yang dihadapinya. Selamat Membaca!
*) Mujtahid, Dosen Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim
Malang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar